gunadarma

Minggu, 17 Januari 2016

softskill 1

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI ATAU SISTEM INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

Penerapan Teknologi Informasi Dalam Bidang Industri

           Teknologi Informasi adalah sebuah dunia yang selalu dinamis dan mudah berubah, yang sekarang ini menjadi trend tetapi belum tentu menjadi trend pada masa yang akan datang. Beberapa tahun lalu, para progammer Indonesia mungkin masih menggunakan Visual Basic, Delphi, Vicual C++ dan berbagai bahasa program lain yang menggunakan orientasi objek, namun saat ini pemograman sudah beralih ke pemograman berbasis internet. Perubahan yang pesat dalam dunia teknologiInformasi turut membawa pengaruh yang besar pada bidang-bidang yang diimplementasikan, termasuk dunia industri. Penerapan teknologi informasi dalam bidang indrustri sekarang ini telah meluas dipergunakan karena memungkinkan proses produksi didalam industri lebih efisien dan lebih efektif. Didalam proses produksi, komputer dapat digunakan untuk pengawasan numeric (numerical control) atau untuk pengawasan proses (process control). Pengawasan numeric (numerikcal control) berarti pengawasa secara otomatis terhadap posisi dan operasi dari mesin-mesin yang dipergunakan, seperti misalnya mesin pemotong, grenda, mesin pres dan lain sebagainya sistem pengawasan numeric ini dilakukan dengan data numeric. Sstem komputer mengerjakan intruksi dan mengatur hasil kerja mesin sesuai dengan data yang dimasukkan. Dengan dipergunakannya komputer untuk pengawasan tersebut, hasil kerja dari mesin akan lebih memuaskan dan mengurangi kesalahan.Dari beberapa bahasa komputer yang dipergunakan membuat program untuk mengatur komputer pengawasan numeric,diantaranya APT(Automatically programmed Tools).Pengawasan proses (process control) berarti menyediakan otomatisasi didalam operasi proses yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada indrustri untuk membuat otomatis proses produksi dan untuk mengatur secara otomatis variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi tersebut yang sulit dilakukan oleh manusia yang serentak. Faktor-faktor variabel yang mempengaruhi proses produksi dapat berupa waktu pengolahan, berat bahan, tekanan, temperatur, ukuran, volume dan sebagainya. Komputer ini banyak dipergunakan pada proses produksi baja, penyulingan minyak, produksi kertas, bahan-bahan kimia, semen, makanan dan lain-lainnya.

 1.Prinsip Dasar dalam Penerapan Pengetahuan Teknologi untuk Pengembangan Industri 

             Masalah yang cukup mendasar yang dialami di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah masalah proses industri melalui pengalian, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses industri di dalam negara-negara yang teknologis terbelakang dapat dipandang sebagai proses pembangunan bangsa guna mencapai tujuan yang di cita-citakan.Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam setiap usaha melaksanakan suatu strategis penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan industri dalam suatu negara berkembang, diantaranya:1)Pada tahap-tahap permulaan penerapan teknologi dalam bidang industri menjadi suatu bangsa yang berteknologi maju, setiap negara harus melindungi perkembangan kemampuan nasionalnya dalam bidang industri hingga saat tercapainya kemampuan bersaing secara internasional. Setiap negara pada dasarnya selalu berusaha dan harus merencanakan tercapainya kemampuan bersaing secara internasional dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.2)Perlunya diselenggarakan pendidikan dan latihan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan teknologi yang relevan untuk pengembangan industri.3)Perlu dikembangkan suatu konsep yang jelas, realitis, dan dilaksanakan secara konsekuen tentang industri, serta teknologi-teknologi yang diperlukan dalam penerapan pengembangan industri. Teknologi-teknologi tersebut belum tentu selalu harus merupakan teknologi yang mutakhir, tetapi merupakan teknologi yang terus berkembang untuk kemajuan industri

2.Penerapan Teknologi Informasi Menentukan Keberhasilan Dunia Perusahaan Industri 

                   Informasi merupakan hasil pengolahan data yang disajiakan sedemikian rupa agar dapat memeberikan arti atau persepsi tertentu kepada para pembaca. Oleh karena itu sangat besar ketergantungan manusia terhadap informasi, maka kualitas informasi harus selalu ditingkatkan. Beberapa faktor penentu kualitas informasi adalah keakuratan, ketepatan waktu, relevansi, dan kemudahan untuk memperolehnya.Untuk memenuhi faktor tersebut, maka tidak cukup kalau pengola data hanya mengandalkan kemampuan fisik ditambah dengan peralatan bantu sekadarnya, melainkan dibutuhkan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut. komputer merupakan alat bantu pengolah data yang dapat diandalkan. Tidak hanya kecepatan nya, melainkan juga keakuratan dan daya tahan tahannya untuk melakukan pemprosesan data dalam jumlah yang besar. Kini komputer telah dijadikan teknologi pokok dalam pengolahan data dan penyajian informasi. Apalagi sejak aplikasi-aplikasi komputer berkembang dengan pesat sehingga tercipta teknik-teknik penyajian informasi yang interaktif dan komunikatif. Bahkan, dalam beberapa tahun terakir ini teknologi komputer khususnya central processing Unit (CPU) berkembang sangat pesat. CPU yang paling tangguh saat ini Pentium 4 dengan kecepatan mencapai 2 GHz. Oleh karena itu, semakin banyak perusahaan industri menggunakan komputer sebagai tumpuan untuk pengolahan data dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.Berbagai perusahaan industri, baik yang bergerak dalam sektor retail maupun jasa, telah memanfaatkan teknologi komputer untuk  menghasilkan  informasi yang akan digunakan. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Perusahaan-perusahaan industri tersebut terus berkembang dengan pesat dengan berbagai inofasi dalam penerapan teknologi komputer penghasil informasi yang selanjutnya disebut teknologi informasi(IT).

3.Teknologi Informasi Sebagai Pusat Keunggulan Kompetitif Perusahaan Industri

                Menurut, (Rainer, 2006) keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah konsep yang luas tentang berbagai perusahaan akan bersaing, apa tujuan seharusnya, dan rencana kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Melalui strategi persaingan perusahaan mencari keunggulan kompetitif dalam industri, keunggulan atas persaingannya dalam beberapa ukuran biaya, kualitas, dan kecepatan. Keunggulan kompetitif dalam perekonomiaan digital menjadi semakin lebih penting daripada dalam perekonomian lama. Kebanyakan situasai perekonomian digital tidak mengubah bisnis inti dari perusahaan, dengan kata lain teknologi internet hanya menawarkan alat yang dapat meningkatkan keberhasilan perusahaan melalui sumber-sumber keunggulan kompetitif seperti biaya rendah, layanan pelanggan yang sangat baik, manajemen rantai pasokan (supply chain management).Menurut,(Rainer, 2006) kerangka kerja yang paling terkenal untuk menganalisis persaingan adalah model tekanan persainagan (competitive forces model). Model ini digunakan untuk mengembangkan berbagai strategi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam bersaing dan menunjukkan bahwa teknologi informasi dapat meningkatkan kemampuan dalam bersaing. Model tersebut melihat lima tekanan utama yang dapat membahayakan posisi perusahaan dalam suatu industry. Lima tekanan tersebut adalah ancaman masuknya pendatang baru (threat of new entrants), daya tawar pemasok (bargaining power of supllers), daya tawar pembeli (bargaining power of buyers), ancaman produk pengganti (threat of substitute products).Jaringan komputer dalam kawasan perusahaan tidak hanya bermanfaat untuk membangun sistem informasi terpadu dan terintegrasi untuk mengotomatisasi mulai dari proses resensi kehadiran karyawan hingga pengajian dan keputusan promosi jabatan, melainkan mampu menjadi media penghubung antara para pemasok dengan pabrik atau perusahaan yang melakukan produksi. Melalui jaringan komputer, perusahaan industri dapat membentuk suatu jaringan kinerja terpadu dimana pemasok dapat menngetahui kapan mereka harus menyetorkan bahan baku.

·Stategi Keunggulan Kompetitif

           Perusahaan secara terus-menerus mencoba untuk mengembangkan strategi yang ditujukan untuk mencapai posisi menguntungkan dan berkelanjutan dalam menghadapi kelima tekanan persaingan.a)   Strategi peluang pasarb)   Strategi kepemimpinan biayac)   Strategi diferensiasi.

4.    Peranan TI Dalam Perancangan Pruduk Industri

           Merancang produk dengan teknologi informasi merupakan suatu yang telah umum dilakukan. Dengan melakukan perangkat lunak yang bernama CATIA (Computer-Aided Three-Dimensional Interctive Application) buatan Dassault Systems, Prancis, pabrikan dapat merancang mobil atau pesawat terbang tanpa kertas. Dodge dan DaimlerChrysler merupakan contoh perusahaan yang mengandalkan perangkat lunak ini untuk mewujudkan desain mobil beserta komponen-komponennya dan bahkan untuk menguji (O’ Brien, 2001, hal. 56). Boeng Company, industri pesawat terbang terbesar di Amerika, juga menggunakan CATIA untuk merancang pesawat terbang. Yang menarik, dengan menggunakan software tersebut perusahaan ini membuat inofasi yang melibat pelanggan dalam melaksanakan perancangan dan pengujian. Software yang sama juga digunakan oleh industry pesawat terbang di Indonesia, IPTN. Sementara itu, PT PAL Indonesia telah lama menggunakan perangkat lunak CAD-CAM bernama foran untuk mendesain dan membuat kapal (Kadir, 1987).Para perancang rumah dapat menggunakan perangkat lunak yang khusus ditujukan untuk keperluan itu, misalnya 3D Home Architect (Broderbund Sofware, Inc.). Dengan program seperti ini, perancang dapat membuat tataletak ruangan dan kemudia melihat hasilnya dalam bentuk tiga dimensi.

·Supply Chain Management

         Supply chain management  (SCM) merupakan perpaduan antara ilmu dan seni yang mengarah padapeningkatan perusahaan bagaimana cara memperoleh bahan mentah hingga menghasilkan barang  atau jasa, pengelolaan, dan pengirimannya. Salah satu metode pengelolaan rantai persediaan adalah Just In Time (JIT). JIT merupakan sutu proses yang tergantung pada suatu signal, apabila suatuproses produksi sudah selesai dikerjakan, maka akan masuk kedalam tahap berikutnya.Peranan Teknologi Supply Chain ManagementKonsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi. Secara umum peranan teknologi informasi di dalam manajemen supply chain dapat dilihat dari dua perspektif yaitu; perspektif teknis dan manajerial. Perspektif teknis dilihat dari fungsi  teknologi informasi yang harus dipenuhi adalah fungsi peniptaan dan fungsi penyebaran.1) Fungsi penciptaan Aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh teknologi informasi adalah teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian sehar-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Cara yang umum dan biasa dipergunakan adalah cara manual atau otomatis.2) Fungsi penyebaran Terhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge dan wisdom, teknologi informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan sebagai aspek penyebaran sebagai berikut:a) Ghathering, fasilitas yang mampu mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakkan di dalam media penyimpanan digital.b) Organizing, mekanisme dalam mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut di dalam media penyimpanan. Konsep-konsep struktur data, basis data dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan.c) Selecting, teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan. Pada perspektif manajerial peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif suatu teknologi informasi, yaitu; minimize risk, reduce cost, add value, dan create new realisties.a) inimize risk, minimize risk maksudnya adalah setiap bisnis memiliki risiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Saat ini telah tersedia berbagai aplikasi untuk mengurangi resiko tersebut seperti; forecasting dan finansial advisory. Kehadiran teknologi selain mampu membantu perusahaan yang memiliki resiko bisnis, juga sebagai sarana agar dapat membantu manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapinya.b) Reduce, reduce maksudnya ialah perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi dalam hal ini adalah sebagai katalizator untuk berbagai usaha pengurangan biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Cara untuk mengurangi biaya kegiatan operasional sehari-hari, yaitu dengan eliminasi proses, simplikasi proses, integrasi proses, dan otomatisasi proses.c)Add value, add value adalah kemampuan untuk menciptakan loyalitas terhadap pelanggan sehingga pelanggan bersedia selalu menjadi konsumennya. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa penentuan value atau tidaknya sebuah pelayanan atau proses adalah pelanggan atau pasar, bukan internal perusahaan yang diharuskan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan value tersebut agar dapat memuaskan pelangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar